JILBAB YANG TERNODAI

on Rabu, 30 April 2014


Jilbab yang ternodai

Peci merupakan identitas Santri, dan Rantai Besi merupakan identisan preman. Ngaji adalah hobinya Santri, cangkruan adalah kesukaan pengangguran. Itu dulu 10 tahun yang lalu. Sekarang? “ nggak cangkruan nggak nyaman”. Ikut-ikutan preman nggak sungkan. Sungguh aneh zaman sekarang, sesuatu yang dulu dianggap hal kurang ajar sekarang dianggap wajar. Apalagi dikalangan remaja sekarang mereka lebih suka memakai pakaian preman dari pada pakaian pelajar. Lebih suka pakek celana dalam dari pada celana luar. Kalau cewek lebih suka dibilang sexy daripada seperti bu nyai.
Kenapa bisa begini, apakah dunia ini sudah terbalik yang baik jadi buruk, yang buruk jadi baik. Mungkin saja? Karena begitu deras arus globalisasi yang menyerang negri ini. Dulu sarung merupakan pakaian resmi kalau sore, sekarang sarung hanya teman dalam tidur. Seolah-olah nuansa Islami sudah luntur dimakan oleh zaman globalisasi. Sebenarnya apa penyebab lunturnya budaya ke-Islaman ini? Bisa  jadi karena faktor lingkungan, atau orang tua yang kurang perhatian itu juga bisa. Tapi, yang paling utama adalah kurangnya pendidikan Agama. Sehingga membuat mereka tak mengerti bahwa apa yang mereka lakukan termasuk tindakan yang kurang baik.
Contoh kecil lunturnya budaya ke-islaman adalah hilangnya fungsi jilbab sebagai identitas wanita muslimah. Kenapa begitu? Mari kita teliti, pernahkah anda jalan-jalan ke alun-alun kota atau ke tempat berlibur. Apa yang anda lihat disitu, pasti banyak bukan, ada berbagai macam keindahan alam, banyak muda-mudi,  dan tua muda yang sedang asik menikmati suasana. Tetapi, pernahkan anda berfikir atau terlitas difikiran anda diantara hal-hal yang terlihat tadi ada sesuatu yang tak pantas,  pasti ada dan banyak. Diantaranya mungkin banyak pasangan remaja yang sedang asik menikmati indahnya cinta. Mamang kita tak boleh menyalahkan orang yang sedang jatuh cinta, karena cinta itu anugrah Tuhan yang Maha Esa. Tapi permasalahannya disini adalah remaja yang sedang menikmati indahnya cinta itu belum ada ikatan pernikahan, boleh tidak orang yang berlainan jenis berduaan. Pastilah tidak boleh itu juga termasuk dosa besar. Dalam al-qur’an sendiri di jelaskan bahwa “ janganlah sekali-kali mendekati zina”. Terus apa hubungannya antara jilbab sebagai identitas seorang muslimah sama zina. Tentu ada hubungannya, sebab sekarang banyak wanita yang memakai jilbab suka berduaan dengan laki-laki yang bukan muhrim. Janggal bukan, sebuah jilbab yang dulunya dijadikan identitas wanita muslimah sekarang tidak lagi. Seolah-olah mereka tidak malu melakukan kemaksitan dengan memakai jilbab. dalam hal ini berarti ada suatu kemerosotan moral atau kelunturan budaya islam.
Sekarang sangat susah membedakan wanita muslimah dengan yang tidak. Kerena jilbab sudah tidak menjadi identitas wanita muslimah lagi. Terus masihkah wanita muslimah dizaman sekarang, yang pasti masihlah. Tetapi 1 banding 100. Tetapi, bagi anda kaum wanita jangan berkecil hati karena pasti anda bukanlah tipe wanita yang seperti itu. Artikel ini hanya ingin mengklarifikasi bahwa jilbab bukan tolak ukur seorang dianggap seorang muslimah. Marilah kita tingkatkan ketaqwaan kepada allah. Dan semoga di jauhkan dari kefasikan. Dan juga mendapat ampunannya di hari kiamat nanti. Amin
By: always see hope

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman